Elon Musk Diminta Cabut dari Tesla

(FILES) Telsa, SpaceX and X CEO Elon Musk looks on ahead of the inauguration ceremony where Donald Trump will sworn in as the 47th US President in the US Capitol Rotunda in Washington, DC, on January 20, 2025. Musk attacked the US Agency for International Development (USAID) on February 2, 2025, calling it a — Elon Musk Foto: AFP/CHIP SOMODEVILLA

Jakarta -

Salah satu investor Tesla, Ross Gerber, meminta Elon Musk mundur dari jabatan CEO Tesla. Dia menilai konflik kepentingan telah terjadi setelah Musk bergabung dengan pemerintahan Donald Trump.

Menurut Gerber, Musk dalam lembaga Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) kabinet Presiden Donald Trump sudah menghilangkan fokus Elon Musk sebagai bos dari Tesla.

"Saya pikir Tesla membutuhkan CEO baru dan saya memutuskan hari ini saya akan mulai mengatakannya," kata dia kepada Sky News dikutip Kamis (20/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah waktunya bagi seseorang untuk menjalankan Tesla. Bisnis ini telah diabaikan terlalu lama. Ada terlalu banyak hal penting yang dilakukan Tesla, jadi apakah Elon harus kembali ke Tesla dan menjadi CEO Tesla dan berhenti dari pekerjaannya yang lain atau dia harus fokus pada pemerintah dan terus melakukan apa yang dia lakukan tetapi menemukan CEO Tesla yang cocok," terang dia lagi.

Dia melanjutkan, gelombang protes, vandalisme, hingga kemerosotan penjualan jadi salah satu bukti kontroversi Musk saat bergabung dengan pemerintahan Trump.

"Bisnis Tesla benar-benar dalam krisis dan penunjukan itu (Trump menunjuk Musk) merupakan salah satu dari beberapa alasan mengapa saya menjual sejumlah besar saham dalam beberapa bulan terakhir," tambahnya.

Meski permintaan mobil listrik meningkat di pasar Barat, Tesla masih tidak mampu memegang posisi di pasar karena banyaknya kompetisi dari pabrikan China. Ditambah dengan potensi meningkatnya biaya akibat perang dagang Trump, tidak mengherankan jika investor khawatir terhadap raksasa otomotif itu.

Gerber meyakini produk Tesla tidak diragukan lagi adalah yang terbaik, namun semakin banyaknya tugas Musk harus membagi waktunya dengan Tesla terlalu tipis sejak membeli Twitter dan juga penetapannya sebagai kepala DOGE pada 2025.

"Reputasi perusahaan baru saja dihancurkan oleh Elon Musk. Penjualan anjlok, jadi, ya, ini krisis. Anda benar-benar tidak dapat menjual produk terbaik di pasar karena CEO-nya sangat suka memecah belah," pungkas Gerber lagi.